Israel menduga pernah membunuh Sinwar yang berusia 61 tahun itu tapi baru mengonfirmasinya sepernah melakukan penyelidikan selama berjam-jam, tercantum mengawasi DNA dan giginya.
Dalam sebuah klarifikasi yang disiarkan di televisi pada saat hari (18/10), kepala Hamas di Gaza, Khalil Hayya, mengonfirmasi kematian Sinwar, dengan berkata Hamas menghormati “kenangan akan martir yang gugur, Yahya Sinwar.” Menggambarkannya selaku “teguh, berani dan tak kenal takut,” Hayya berkata Sinwar “mengorbankan hidupnya agar tujuan pembebasan kita.”
Ia menammalah kalau tawanan yang di tahan di Gaza tak akan dibebaskan sampai otoritas pendudukan memakhiri agresi mereka pada Gaza dan menarik pasukan mereka dari daerah kantong yang terkepung itu.
Baca : Peletusan Jalan Tkamui Berakhirnya “Hubungan Jahat” dengan Korsel
Hizbullah, di didalam sebuah klarifikasi, walaupun tidak menyebutkan Sinwar atau kematiannya, memberitahukan “transisi ke fase eskalasi baru di didalam konfrontasi dengan musuh Israel, akan terlihat di didalam perkembangan dan peristiwa di antara hari mendatang.”
Berbincang di Berlin pada saat hari (18/10), Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut kematian Sinwar selaku “momen keadilan” dengan berkata, “Dia bertanggung jawab atas kematian orang Amerika dan Israel, Palestina dan Jerman, dan banyak orang lain nya.”
Tetapi, dia menyebutkan kalau dia meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar “juga membentukkan momen ini selaku kesempatan agar mencari jalan menuju perdamaian, Kelak yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas.”
Berbincang di Brussels, (18/10), Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin berkata, “Tentu aja ada” kesempatan di Gaza sekarang sepernah Yahya Sinwar dari Hamas pernah meninggal. “Kita berharap kalau kita bisa bekolaborasi agar meKhasiatkan kesempatan itu.”
IDF, (18/10) memberitahukan mereka memanggil brigade cadangan tambahan agar Israel utara. “Mobilisasi ini akan memungkinkan kelanjutan upaya perlawanan pada kelompok teroris Hizbullah dan tergapainya tujuan perang, tercantum pemulangan penduduk utara ke rumah mereka dengan selamat.”
IDF juga berkata pada saat hari kalau Brigade ke-188-nya melanjutkan aktivitas darat di Lebanon selatan. IDF laporkan pernah mengbinasakan puluhan gudang yang penuh dengan amunisi, di antara terowongan, dan prasarana musuh.
IDF juga laporkan kalau agresi udara mengbinasakan markas regional Hizbullah “tempat diluncurkannya banyak (rudal) ke permukiman utara di didalam di antara bulan terakhir.”
Baca : Bertemu di Berlin, Biden dan Sekutu akan Teriakan Kembali Gencatan Senjata di Gaza
Militan Hamas menewaskan 1.200 orang dan menangkap kira-kira 250 sandera di didalam agresi teror mereka pada tanggal 7 Oktober di Israel. Israel berkata mereka yakin Hamas masih menyandera 101 orang, tercantum 35 orang yang berdasarkan militer pernah meninggal.
Kementerian kesehatan wilayah itu, yang tidak membedakan antara kombatan dan penduduk lokal kecil di didalam pendataannya, menyebutkan agresi sambutan Israel di Gaza pernah menewaskan lebih dari 42.500 penduduk lokal Palestina. Militer Israel berkata jumlah korban meninggal mencakup ribuan militan.
Hamas dan Hizbullah pernah ditetapkan selaku kelompok teror sama Amerika Serikat dan negeri-negeri Barat lain nya.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, hampir tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dan hampir seluruh penduduk berisiko mengalami kebutuh makanan.