Israel metindakan agresi Iran pada (26/10) dini hari dengan menyerang sasaran militer selaku sambutan atas agresi Teheran pada Israel.
Selang itu, media Iran laporkan sejumlah letusan terdengar di Teheran, ibu kota Iran dan di kota terdekat, Karaj, .
Timur Tengah pernah diliputi ketegangan mengantisipasi kelihatan nya pemsambutan Israel atas serangkaian rudal balistik yang diluncurkan sama Iran pada 1 Oktober, dimana kira-kira 200 rudal balistik di tembakkan ke Israel. Peristiwa itu adalah agresi langsung kedua Iran pada Israel di didalam enam bulan terakhir.
“Menanggapi agresi terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran pada Negeri Israel – pada saat ini Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) telah melakukan agresi tepat sasaran pada sasaran militer di Iran,” kata Pasukan Pertahanan Israel di didalam sebuah klarifikasi.
Israel berkata kalau pihak nya memiliki hak dan kewajiban agar meladeni agresi dari Teheran dan proksinya, yang mencakup agresi rudal yang diluncurkan dari wilayah Iran.
“Kita memobilisasi kebecusan defensif dan ofensif di didalam skala penuh,” tambahnya.
Televisi pemerintah Iran laporkan kalau di antara letusan kuat terdengar dikira-kira ibu kota Teheran. Media semi-resmi Iran juga menyebutkan kalau letusan serupa terdengar di kota terdekat, Karaj.
Mengutip kantor warta Tasnim, Reuters laporkan kalau “Dirangkum ini belum ada laporan menyinggung suara roket atau pesawat terbang di langit Teheran.
Televisi pemerintah memungut pejabat intelijen Iran yang tidak disebutkan nkondusifya yang berkata kalau asal letusan keras itu “bisa jadi dari aktivasi Sistim pertahanan udara Iran.”
Pemerintah Iran berulang kali memperingatkan Israel agar tidak melancarkan agresi. Mereka mengungkapkan kalau setiap agresi pada Iran akan ditindakan dengan sambutan yang lebih kuat.
Memwartahu Washington
Agresi Israel berlangsung denganan dengan kembalinya Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dari lawatan ke Timur Tengah.
VOA menanyakan pada Dewan Kekondusifan Nasional apakah Presiden Joe Biden pernah diwartahu menyinggung letusan di Iran. Juru bicara dewan Sean Savett tidak meladeni secara langsung, tapi mengetahui adanya agresi.
“Kita memaklumi kalau Israel melakukan agresi terarah pada sasaran militer di Iran selaku latihan membela diri dan selaku tanggapan atas agresi rudal balistik Iran pada Israel pada 1 Oktober,” kata juru bicara Dewan Kekondusifan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.
Seroang pejabat pertahanan Amerika berkata pada VOA kalau “kita diwartahu sebelumnya” menyinggung agresi itu, “tapi kita tidak terlibat.”
Seluruh pasukan tambahan Amerika yang dikerahkan Pentagon ke Timur Tengah pada awal bulan ini pernah sampai diwilayah itu sebelum agresi Israel pada Iran, kata pejabat pertahanan Amerika lain nya pada VOA.
Sebelumnya pada (25/10), Komando Pusat AS, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, memberitahukan kedatangan jet tempur F-16 tambahan dari Jerman.
Sepernah agresi itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata para pemimpin Iran pernah melakukan “kelalaian besar” dan memperingatkan kalau mereka akan “membayarnya”.
Berupaya Cegah Perang
Washington berupaya mencegah konflik makin meluas. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken berkata pada (23/10) kalau pemsambutan Israel seharus nya tidak memicu eskalasi yang lebih besar, berdasarkan Reuters.
Televisi pemerintah Suriah berkata letusan juga terdengar di pedesaan Damaskus dan wilayah tengah.
Menteri Pertahanan Israel mengungkapkan ini kalau musuh akan “membayar tarif yang mahal” karena berupaya agar melukai Israel.
Dalam di antara terakhir, Israel menammalah agresinya pada militan Hamas di Gaza dan sekutunya yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon. Perang itu dipicu setahun yang lalu sama agresi Hamas pada 7 Oktober 2023 diwilayah selatan Israel. [ah/ft]
Jeff Seldin dari VOA, Patsy Widakuswara dan Carla Babb berkontribusi pada laporan ini. Sebagian info di sediakan sama Reuters.