Israel Tolak Keras Tuduhan PBB kalau IDF Menarget Pasukan Perdamaian di Lebanon

Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada (18/10) menuduh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) berulang kali mensasarkan pasukan penjaga perdamaian PBB di sepanjang garis biru, perbatasan selagi antara Israel dan Lebanon yang di buat sama PBB.

“Kita pernah membentuk sasaran di antara kali dan dengan sengaja diserang pada saat terletak di di didalam perbatasan di Naqoura, melukai dua penjaga perdamaian,” kata Andrea Tenenti, juru bicara UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), Pasukan Selang PBB di Lebanon, pada para juru warta di Jenewa dari Beirut.

“Mereka menyerang Sistim komunikasi yang sangat dekat dengan bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung. Dan ada peristiwa pada saat pasukan IDF memasuki posisi UNIFIL dan bertahan di sana selama 45 menit.

“Jadi semua elemen ini jelas dan kita sangat vokal kalau ini adalah agresi yang disengaja pada misi itu,” ujarnya.

Israel menolak tuduhan kalau mereka mengejar pasukan penjaga perdamaian. Pada (17/10), kantor warta Prancis AFP memungut klarifikasi tentara Israel yang berkata, “Situs dan pasukan prasarana UNIFIL bukan lah sasaran.”

Pasukan Israel beroperasi di Lebanon selatan di didalam upaya agar memusnahkan benteng kelompok militan Hizbullah.

IDF Tuding Hizbullah

IDF mengakui melukai dua penjaga perdamaian UNIFIL pada 11 Oktober pada saat pasukan melepaskan tembakan yang berdasarkan klarifikasi IDF di X disebut selaku “anckondusif langsung.” IDF pernah mengungkapkan kalau militan Hizbullah di Lebanon dengan sengaja beroperasi didekat pos dan pangkalan UNIFIL, “sesampai membahayakan personel UNIFIL.”

walaupun ada tuntutan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu supaya misi PBB menjauh dari garis biru, Tenenti berkata “ada Ketetapan bulat dari semua pihak supaya (UNIFIL) tetap bertahan.”

“Kita harus terletak di sini. Kita perlu mencoba mengembalikan stabilitas dan perdamaian diwilayah ini,” ujarnya, sambil mengakui kalau hal ini tidak mudah karena baku tembak antara Hizbullah dan Israel pada bulan lalu pernah “mengubah bentrokan membentuk konflik yang lebih mematikan dan fatal.”

Dia berkata kalau agresi ke wilayah Lebanon sama IDF didekat garis biru di kedua sektor UNIFIL, timur dan barat, “adalah pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan juga pelanggaran pada Rejalan keluar Dewan Kekondusifan 1701.”

Pasukan perdamaian dari Pasukan Selang PBB di Lebanon (UNIFIL) berjaga di pos pengamatan di sepanjang garis biru yang memisahkan Lebanon dan Israel, didekat Kota Marwahin, di selatan Lebanon, 12 Oktober 2023. (Foto: Christina Assi/AFP)

Juru bicara UNIFIL menggambarkan kebinasaan banyak desa di sepanjang garis biru dan berkata kalau mengingat bahaya dan agresi pada UNIFIL, sebagian besar patroli di didalam di antara terakhir pernah ditangguhkan “sampai kondisi membaik.”

walaupun pasukan penjaga perdamaian PBB mempunyai hak agar membela diri, ia berkata kalau “kita harus sangat pragmatis menyinggung kapan dan bagaimana memakainya karena kita tidak ingin membentuk bagian dari konflik dan memakai kekuatan yang bisa memicu lebih banyak kekerasan.”

Menurut pihak berwenang Lebanon, lebih dari 2.300 orang pernah terbunuh dan lebih dari 11.000 orang terluka waktu bentrokan antara Hizbullah dan Israel di mulai pada Oktober 2023, selagi lebih dari 1,2 juta orang pernah mengungsi. [ft]

More From Author

Hizbullah Bertekad Tingkatkan Perang Sepernah Kematian Pemimpin Hamas

Drone Incar Kedikondusif Netanyahu di Israel Tengah

One thought on “Israel Tolak Keras Tuduhan PBB kalau IDF Menarget Pasukan Perdamaian di Lebanon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *