Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut Korea Selatan selaku “negeri asing” dan “negeri yang bermusuhan,” pada saat mendatangi pasukannya, lapor media pemerintah pada (18/10).

Kim juga berkata, kalau pengbinasaan jaringan transportasi baru ini menkamui berakhirnya “hubungan jahat.”

Kim mendatangi markas besar Korps ke-2 Tentara Rakyat Korea pada (17/10), dimana dia meninjau rencana pertahanan, menyusul Ketetapan Pyongyang baru ini agar meletuskan jaringan jalan dan rel kereta api dengan Korea Selatan, kata Kantor Warta Pusat Korea (KCNA).

Dalam diskusinya dengan komkamun militer, Kim “menekankan kalau tentara kita harus mengingat sekali lagi, fakta yang jelas kalau ROK ialah negeri asing dan negeri yang tampaknya bermusuhan,” kata KCNA.

ROK mengacu pada Republik Korea, yang adalah nama resmi Korea Selatan.

Hubungan antara kedua Korea pernah memburuk waktu Kim pada Januari mendefinisikan Seoul selaku “musuh utama” negerinya, dan berkata Korea Utara tidak lagi tertarik pada reunifikasi.

Pada , media pemerintah berkata konstitusi Korea Utara pada saat ini mendefinisikan Korea Selatan selaku negeri yang “bermusuhan.” Hal itu adalah pertama kalinya Pyongyang mengonfirmasi perubahan hukum yang di minta sama Kim pada awal tahun ini.

Militer Korea Selatan merilis rekkondusif video pada (15/10), menyinggung tentara Korea Utara yang meletuskan jalan dan rel kereta simbolis yang menghubungkan kedua Korea.

Peletusan itu mungkin di lakukan agar alasan propagkamu di didalam negeri, kata para pakar, dengan di antara orang memperlihatkan kalau Pyongyang tampaknya pernah memakai gambar militer Korea Selatan di didalam liputan medianya menyinggung peristiwa itu.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berhak dan juru bicara rezim utama, bereaksi dengan marah pada atas tuduhan sama militer Korea Selatan kalau gambarnya pernah di gunakan tanpa persetujuan hak cipta.

“Gua ingin memberi tahu orang-orang bodoh itu kalau foto itu ialah tangkapan layar dari salah satu klip video yang dirilis sama NBC, Fox News, Reuters, dan media asing lain nya,” tulisnya di didalam klarifikasi pers dengan kertas warna-warni, yang dimuat sama KCNA.

“Tingkah laku mereka malah akan buat seekor kucing tertawa,” tambahnya. [ns/ka]