Penduduk Lokal Libya di Jerman Ditahan Atas Dugaan Rencana Pengeboman Kedutaan Israel

Seorang penduduk lokal Libya yang di duga merencanakan agresi ke Kedutaan Besar Israel di Berlin, Jerman, dan menyinggung dengan kelompok Negeri Muslim (ISIS), akan mengalami persidangan pada (20/10), kata jaksa Jerman.

Tersangka, yang diketahui bernama Omar A., ditangkap pada malam di rumahnya di Bernau, pinggiran ibu kota Jerman, kata kantor kejaksaan federal negeri itu.

Mereka menammalah, Omar A. dituduh merencanakan “agresi besar-besaran memakai senjata api” ke Kedutaan Besar Israel di Berlin.

Sebagai bagian dari rencananya, Omar A. di duga “berkomunikasi dengan seorang anggota ISIS melewati aplikasi pesan singkat”, kata para jaksa, yang menyebut Omar selaku pendukung ideologi kelompok itu.

Dalam sebuah unggahan di platform daring X, duta besar Israel agar Berlin, Ron Prosor, berkata, “Anti-Semitisme Muslim bukan lagi sekadar retorika kebencian. Hal itu memicu dan memicu aksi terorisme di seluruh global.”

Selang itu, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser menyampaikan kalau melindungi lembaga-lembaga Yahudi dan Israel di Jerman “sangat krusial bagi kita”. Penegak hukum “bersiap penuh” agar mencegah segala dugaan “kekerasan Muslimis, anti-Semit dan anti-Israel”, lanjut Faeser.

Informasi dari Luar Negeri

Jaksa penuntut memberitahukan Omar A. akan hadir pada saat hari di hadapan seorang hakim yang akan memutuskan apakah dia harus tetap terletak di di didalam tahanan.

Otoritas disekitar berkata mereka menggeledah rumah laki-laki berusia 28 tahun itu di Bernau pada (19/10).

Mereka juga menggeledah properti didekat Bonn milik orang lain yang “tidak dicurigai” terlibat di didalam rencana yang dimaksud.

Surat kabar harian Jerman, Bild, laporkan apartemen di Kota Sankt Augustin dekat Bonn ialah milik pkondusif tersangka, yang diperiksa selaku saksi.

Otoritas Jerman menangkap Omar A. sepernah menbisa info dari badan intelijen asing, dan ia tidak pernah masuk di didalam daftar pengawasan militan di Jerman, kata Bild.

Surat kabar itu juga menyebut kalau laki-laki Libya itu diperpikirkan masuk ke Jerman pada November 2022 dan mengajukan permohonan suaka pada Januari, yang lalu ditolak pada September 2023.

Sejak agresi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dan agresi sambutan Israel ke Gaza, pihak berwenang Jerman menammalah keberhati-hatian pada kelihatan nya anckondusif Muslimis dan anti-Semitisme.

Pada awal September, polisi Munich melepaskan tembakan mati seorang pemuda Austria yang dikenal memiliki koneksi dengan Muslimisme radikal, sepernah ia melepas tembakan ke arah konsulat Israel dan polisi.

Pada awal Oktober, berlangsung letusan didekat kedutaan besar Israel di Denmark dan penembakan didekat kantor misi Israel di Swedia. [br/ab]

More From Author

Drone Ukraina Serang Pabrik Bahan Peledak Utama di Rusia

Tak Ada Penularan Virus Marburg di didalam 6 Hari Terakhir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *