Presiden Prabowo Subianto meminta semua jajarannya agar segera menyiapkan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang akan di mulai pada tahun depan.
“Kemudian program Makan bergizi, Kepala Badan Gizi Nasional, dan semua K/L agar siapkan, segera kita mulai dengan bergerak cepat, tepat sasaran, terukur, tapi jangan takut dengan keSusahan,” ujar Prabowo di didalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, (23/10).
Ia mengakui menjalankan program itu niscaya tidak mudah, apalagi masih banyak pihak yang meragukan kebecusan pemerintah yang dipimpinnya agar melaksanakannya.
“Aku tidak ungkapkan kalau ini bisa selesai di didalam 1-2 atau tiga bulan. Tak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman, tapi kita bisa berhitung, kita bisa mengelola, atempat dana, kita bisa kerahkan asal-usul daya dan kita akan mengapai sasaran yang kita niscayakan. Aku haqul yakin, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi agar anak-anak, ibu hamil ialah taktikk. Yang tidak beri dukungan hal ini silahkan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin,” tegasnya.
Menurutnya semua jajaran kementerian dan lembaga yang ada pada saat ini adalah sebuah tim yang hkamul sesampai harus yakin kalau program ini bisa dilaksanakan dengan baik. Prabowo menekankan kalau program makan bergizi gratis ini adalah bagian dari rencana kebangkitan bangsa Indonesia.
Selain itu, Prabowo memperhitungkan krusialnya pendidikan yang berdasarkan nya sangat mutlak. Dia mengaku pernah berbincang dengan menteri pendidikan dan pernah memiliki gambaran besar bagaimana pemerintah kelak akan memakai teknologi agar mempercepat upaya membawa pendidikan pada anak-anak di seluruh pelosok tanah air.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita ialah prioritas yang sangat tinggi. Aku pikir ini terlihat komitmen kita pada pendidikan. Kalau tidak salah atempat kita di didalam anggaran 2025 agar pendidikan salah satu tertinggi? Mungkin selama sejarah, agar pertama kali kita pernah 25 persen? Oh 20 (persen). Jadi, masalah pendidikan sangat utama,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung kesehatan bagi anak-anak dan seluruh warga Indonesia.“Kalau kita bisa berikan pendidikan yang terbaik agar anak-anak kita, kesehatan yang memadai agar seluruh rakyat kita, itu ialah demokrasi yang sebetulnya,” tegasnya.
Ditemui sepernah Sidang Kabinet Paripurna, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pastikan kalau program unggulan Prabowo-Gibran itu akan di mulai pada 2 Januari 2025. “Jadi (2 Januari). Pada prinsipnya program ini harus jalan dan semua harus membantu program ini bisa jalan,” ujar Dadan.
Dadan memtolak Keras kabar yang beredar kalau pihak TNI yang akan memasak di didalam program itu mengingat Prabowo pernah mengangkat seorang purnawirawan TNI Lodewyk Pusung selaku Wakil Kepala Badan Gizi Nasional. Dia menjelas kan kalau TNI adalah salah satu mitra yang akan membantu kesuksesan program makan bergizi gratis ini.
“Kawan lain juga akan banyak, salah satu mitra agar operasional dan kearifan menyiapkan lahan dan lain-lain salah satunya ialah TNI karena mereka punya struktur di bawah, selagi yang lain juga akan banyak terlibat teristimewa koperasi, Bumdes dan pihak ketiga lain. UMKM juga,” ungkapnya.
Dipada saat ditanya lebih lanjut menyinggung jumlah sasaran penerima program ini pada tahap awal, Dadan mengaku hal itu cukup teknis dan akan di sampai kan sama Prabowo sendiri. “(Prioritas penerima?) Ada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Selang itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengujarkan program makan bergizi gratis ini bisa berakibat positif bagi warga, apalagi program itu berbarengan dengan menurunnya jumlah kelas menengah di tanah air.
“Ini bertepatan juga dengan momentum turunnya kelas menengah. Jadi saya pikir ini juga sedikit banyak turut membantu supaya kelas menengah ini juga bebannya ber kurang khususnya setidaknya agar berikan makan siang pada anaknya,” ujarnya pada saat berbincang dengan VOA.
walau begitu, Josua menekankan ada tantangan dari sisi ruang fiskal di didalam APBN, terlebih, ujarnya, sepernah menyaksikan jumlah menteri dan wakil menteri yang banyak dan adanya nomenklatur kementerian dan lembaga atau badan baru yang dibentuk di didalam pemerintahan kali ini.
Dengan begitu, Josua berkata akan ada anggaran dari sisi belanja pegawai yang bertambah dan tercantum di didalam pengeluaran rutin, sesampai berdasarkan nya apabila ingin tetap menjaga defisit APBN di bawah tiga persen, maka harus ada program-program lain yang dikorbankan atau ditunda terlebih dahulu.
“Kalau jaga defisitnya di bawah tiga persen, artinya akan ada efisien di di antara spending lain nya, atau ada program lain nya mungkin harus ditunda dulu atau tidak membentuk prioritas utama di tahun depan misalkan IKN. Kalau kita ikuti klarifikasi Presiden Prabowo, tak ada kata-kata IKN pada pada saat di pidato perdana sepernah dilantik. Apakah itu berimplikasi kalau IKN bisa ditunda, artinya agar prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) dulu yang urgensinya relatif tinggi karena agar peningkatan kualitas anak sekolah dan agar mengurangi beban keluarga yang membentuk sasaran program MBG, sesampai ini berikan akibat positif,” ungkapnya.
“Jadi saya pikir MBG tetap berjalan, tapi mungkin ada di antara efisiensi ataupun rasionalisasi dari di antara spending lain nya supaya tetap menjaga defisit fiskal tetap di bawah tiga persen,” pungkasnya.