Kedua negeri pernah mempererat hubungan dan perdagangan mereka ditengah agresi militer Rusia ke Ukraina dan konflik di Timur Tengah. Peluncuran ke antariksa itu cumalah salah satu aspek dari kemitraan mereka yang tengah berkembang.

“Sebagai kelanjutan dari pengembangan kolaborasi ilmiah dan teknologi Iran-Rusia, dua satelit Iran—Koswar dan Hodhod—akan diluncurkan ke orbit 500 kilometer,” kata duta besar Iran di Moskow, Kazem Jalali, pada saat hari (4/11) di media sosial.

Ia berkata, peluncuran akan di lakukan pada pukul 02:48 waktu Teheran (06:18 WIB) dengan memakai roket Soyuz milik Rusia.

Satelit pencitraan dan komunikasi dirancang dan dibangun sama Bangunan usaha Omid Faza Iran, dan juga akan beri dukungan pertanian, pemantauan lingkungan dan komunikasi diwilayah terpencil.

Rusia sebelumnya pernah meluncur kan di antara satelit Iran, tapi ini adalah yang pertama kalinya di lakukan agar proyek sektor swasta, kata Jalali.

Baca: TKQ Sanggar Cerdas Menyiapkan Generasi Qur’aini yang Berkualitas

“Ada harapan kalau dengan peluncuran dua satelit ini, langkah pertama yang tegas dan menentukan akan di ambil menuju masuknya sektor swasta Republik Muslim Iran ke di didalam ruang angkasa,” ujarnya.

Negeri-negeri Barat pernah menyuarakan kekhawatiran atas program antariksa Iran yang masih baru itu, karena khawatir teknologi yang sama juga bisa di gunakan agar meluncur kan rudal balistik yang dilengkapi dengan nuklir.

Teheran mengungkapkan program antariksanya berwatak damai dan Singkron dengan rejalan keluar Dewan Kekondusifan PBB yang bertujuan agar membatasi program rudal balistik Iran.

Moskow dituduh memakai perangkat keras dan teknologi militer Iran, teristimewa pesawat nirawak (drone) Shahed yang bisa meletuskan diri, selama melancarkan agresi ke Ukraina.